Penjumlahan Matriks Ordo 3x2 pada Java
Dalam tutorial pemrograman java kali ini, kita akan membahas program java untuk menjumlahkan dua matriks yang memiliki ukuran atau ordo 3x2.
Seperti yang kita ketahui, penjumlahan matriks dapat dilakukan apabila kedua matriks memiliki tingkat ordo yang sama, artinya baris dan kolom memiliki ukuran yang sama.
Output dari program java diatas ditunjukkan oleh Gambar.1 dibawah ini :
Keterangan Program:
Pada program diatas kita telah mempersiapkan tiga buah matriks yang dideklarasikan dalam bentuk array dua dimensi:
Matriks A,B dan C memiliki ukuran baris=3 dan kolom=2. Matriks C kita persiapkan untuk menampung penjumlahan matriks A dan B.
Proses untuk menampung inputan Matriks A dilakukan oleh potongan program berikut:
Karena ukuran matriks yang kita inginkan adalah ordo 3x2, maka pada perulangan pertama, variabel i dimulai dari 0 (i=0) dengan batasan i<3 serta increment 1, sehingga akan menghasilkan 3 baris. Sedangkan untuk kolomnya disimbolkan dengan variabel j yang dimulai dari 0 (j=0) dengan batasan j<2 serta increment 1, sehingga akan menghasilkan 2 kolom. Dengan demikian ketika looping, elemen-elemen matriks akan tersimpan pada kode
Proses penjumlahan Matriks A dan Matriks B diperlihat oleh potongan program berikut:
Seperti yang kita sebutkan diatas, matriks C menjadi matriks penampung untuk penjumlahan Matriks A dan Matriks B. Proses penjumlahan dilakukan dengan memanggil elemen pada baris dan kolom yang mana baris diwakili oleh index ke-i dan kolom diwakili index ke-j.
Contoh:
Proses looping sekarang berada pada kondisi i=1 dan j=1, maka
sehingga
Potongan program mencetak elemen dari matriks C satu persatu:
Seperti yang kita ketahui, penjumlahan matriks dapat dilakukan apabila kedua matriks memiliki tingkat ordo yang sama, artinya baris dan kolom memiliki ukuran yang sama.
Program Java Penjumlahan Matriks Ordo 3x2
Berikut ini adalah kode program java untuk penjumlahan matriks ordo 3x2 :import java.util.Scanner;
public class PenjumlahanMatrix
{
public static void main(String[] args)
{
Scanner inputan= new Scanner (System.in);
int A[][]=new int[3][2];
int B[][]=new int[3][2];
int C[][]=new int[3][2];
System.out.println("Masukkan Nilai Matriks A");
System.out.println("=======================");
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
System.out.print("[" +(i+1)+ "][" +(j+1)+ "]:");
A[i][j]=inputan.nextInt();
}
}
System.out.println("\nMasukkan Nilai Matriks B");
System.out.println("==========================");
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
System.out.print("[" +(i+1)+ "][" +(j+1)+ "]:");
B[i][j]=inputan.nextInt();
}
}
/* Melakukan penjumlahan matriks */
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
C[i][j]=A[i][j]+B[i][j];
}
}
System.out.println("\nHasil penjumlahan Matriks");
System.out.println("===========================");
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
System.out.print(+(C[i][j])+" ");
}
System.out.println(" ");
}
}
}
Output dari program java diatas ditunjukkan oleh Gambar.1 dibawah ini :
Keterangan Program:
import java.util.Scanner
, mengandung makna class Scanner
berada dalam package java.util
, nantinya class Scanner tersebut harus dilakukan proses instansiasi seperti Scanner inputan= new Scanner (System.in)
, tujuannya adalah agar kita dapat menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat dalam class Scanner seperti menampung inputan bilangan integer : nextInt()
. Karena kita definisikan variabel inputan pada proses instansiasi class Scanner, sehingga nantinya proses menampung data dilakukan dengan cara inputan.nextInt()
.Pada program diatas kita telah mempersiapkan tiga buah matriks yang dideklarasikan dalam bentuk array dua dimensi:
int A[][]=new int[3][2];
int B[][]=new int[3][2];
int C[][]=new int[3][2]
Matriks A,B dan C memiliki ukuran baris=3 dan kolom=2. Matriks C kita persiapkan untuk menampung penjumlahan matriks A dan B.
Proses untuk menampung inputan Matriks A dilakukan oleh potongan program berikut:
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
System.out.print("[" +(i+1)+ "][" +(j+1)+ "]:");
A[i][j]=inputan.nextInt();
}
}
Karena ukuran matriks yang kita inginkan adalah ordo 3x2, maka pada perulangan pertama, variabel i dimulai dari 0 (i=0) dengan batasan i<3 serta increment 1, sehingga akan menghasilkan 3 baris. Sedangkan untuk kolomnya disimbolkan dengan variabel j yang dimulai dari 0 (j=0) dengan batasan j<2 serta increment 1, sehingga akan menghasilkan 2 kolom. Dengan demikian ketika looping, elemen-elemen matriks akan tersimpan pada kode
A[i][j]=inputan.nextInt()
. Begitu juga untuk proses menampung inputan Matriks B./* Melakukan penjumlahan matriks*/
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
C[i][j]=A[i][j]+B[i][j];
}
}
Seperti yang kita sebutkan diatas, matriks C menjadi matriks penampung untuk penjumlahan Matriks A dan Matriks B. Proses penjumlahan dilakukan dengan memanggil elemen pada baris dan kolom yang mana baris diwakili oleh index ke-i dan kolom diwakili index ke-j.
Contoh:
Proses looping sekarang berada pada kondisi i=1 dan j=1, maka
A[1][1]=2
B[1][1]=3
sehingga
A[1][1] + B[1][1] = 5
akan disimpan pada matriks C[1][1]
.Potongan program mencetak elemen dari matriks C satu persatu:
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
System.out.print(+(C[i][j])+" ");
}
System.out.println(" ");
}
Prinsip mencetak nilai elemen sama halnya ketika memanggil nilai elemen pada Matriks A dan Matriks B.